Doa Disampaikan ke Bulan Ramadlan

Mughits Belajar - Doa Disampaikan ke Bulan Ramadlan
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Kaum muslimin harus berbahagia dengan kehadiran bulan Ramadlan, bulan puasa. Bulan penuh berkah yang amal shalih dilipat gandakan di dalamnya. Rahmah dan ampunan dicurahkan pada siang dan malamnya.
Kebahagiaan akan datangnya Syahrush Shiyam ditunjukkan melalui ucapan selamat dan pesan kebaikan dari generasi awal Islam. Karena bulan Ramadlan adalah karunia besar dari Allah bagi siapa yang mendapatkannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada para sahabatnya,
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadlan, bulan penuh berkah. Bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya fardlu (kewajiban). Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dibelenggu pemimpin setan, dan di dalamnya Allah memiliki 1 malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang diharamkan dari kebaikannya maka sungguh dia telah-benar-benar diharamkan kebaikan.” (HR. Al-Nasai dan al-Baihaqi, Shahih al-Targhib, no. 985)
Al-Hafidh Ibnu Rajab Rahimahullah berkata: Hadits ini dasar dalam tahniah dari sebagian manusia kepada sebagian yang lain dengan datangnya bulan Ramadlan. Bagaimana seorang mukmin tidak bergembita dengan dibukakanya pintu-pintu surga? Bagaimana seorang pendosa tidak bergembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Bagaimana orang berakal tidak bergembira dengan masa yang syetan dibelenggu di dalamnya?”
Kegembiraan akan hadirnya syahrul Qur’an dibuktikan dengan menyiapkan diri dan jiwa untuk menyambutnya. Di antaranya, membiasakan diri dengan amal shalih dan ketaatan di bulan Sya’ban seperti memperbanyak puasa, tilawah Qur’an, menjaga shalat berjamaah, mengerkalan shalat-sunnah sunnah dan nafilah, memperbanyak sedekah, dan memperbaiki akhlak kepada sesama.
Bukti lain kegembiraan akan datangnya bulan Ramadlan, seorang muslim banyak berdoa kepada Allah agar disampaikan kepada bulan penuh berkah ini dalam kondisi sehat wal ‘afiat supaya bisa mengisi Ramadlan dengan puasa, qiyam, dzikir, tilawah, dan amal-amal shaleh lainnya dengan maksimal.
Sebagian ulama salaf berdoa kepada Allah agar disampaikan kepada Ramadlan. Lalu mereka berdoa agar Allah berkenan menerima amal ibadah mereka.
Ma’la bin al-Fadll –ulama Tabi’ Tabi’in- Rahimahullah berkata:
كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم
“Mereka (para ulama salaf) berdoa kepada Allah enam bulan sebelumnya agar disampaikan kepada Ramadlan, lalu mereka berdoa selama enam bulan sesudahnya agar diterima ibadah dari mereka.” (Lathaif Al-Ma’arif: 264)
Dari Abu 'Amr Al-Auza’i berkata: Adalah Yahya bin Abi Katsir berdoa memohon kehadiran bulan Ramadlan:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلَى رَمَضَانَ ، وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ ، وَتُسَلِّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sampaikan aku dengan selamat ke Ramadlan, sampaikan Ramadlan kepadaku, dan terimalah amalku di Ramadlan.” (Hilyatul Auliya’: I/420)
Penutup
Doa di atas tidak ma’tsur dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dan berdoa disampaikan ke Ramadlan bukan termasuk bentuk doa (isinya) dilarang. Itu semua ijtihad para ulama terdahulu sebagai usaha dan permohonan kepada Allah agar diberi taufiq mendapati Ramadlan yang sebentar lagi tiba. Maka tidak mengapa kita berdoa dengan kalimat di atas untuk meraih isi kebaikan di dalamnya, atau dengan doa lain yang lebih dipahami maknanya. Wallahu A’lam.

Baca juga:
Hadits hadits Mengenai Bulan Ramadlan
Sarkub itu Syi'ah apa Ahlus Sunnah Wal Jama'ah?

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.